Wisata Benteng Keraton Buton, Terluas Yang Dimiliki Indonesia!!!

Halo teman teman? Berjumpa lagi dengan kami, gimana kabarnya setelah tidak lama berwisata? Pasti sudah bosen di rumah saja ya. Nah, kali ini saya akan membahas tentang Benteng Keraton Buton, sebelumnya pernah denger atau baru kali ini? Jika ada kesempatan waktu luang tempat ini bisa di coba untuk kamu kunjungi. Mari simak baik baik pembahasan di bawah :

Benteng Keraton Buton terletak di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara lebih tepatnya berada di Kota Baubau. Kawasan tersebut merupakan destinasi wisata yang sangat popular dan terkenal, karena menjadi benteng terluas di dunia yang mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book Record serta memiliki keindahan, keunikan pada bangunannya yang terbuat dari batu kapur.

Sejarah Benteng Keraton Buton

Selain itu sejarah yang menarik pada wisata tersebut yang dulunya sebagai tempat pertahanan dan kini di jadikan sebagai destinasi wisata yang dapat di kunjungi oleh wisatawan. Wisatawan yang berkunjung ke Benteng Keraton Buton selain menikmati keindahan pemandangan Kota Baubau dari atas, wisatawan juga dapat melakukan ziarah pada makam-makan sultan buton yang dulunya menjabat sebagai pemimpin di Pulau Buton yaitu Sultan Murhum.

Pada umumnya orang-orang mempercayai bahwa setiap wisatawan yang berkunjung ke wisata ini, namun tidak memegang “Batu Popaua” dapat dikatakan tidak sah atau tidak di anggap telah berkunjung ke Benteng. Selain itu, wisatawan dapat melakukan ibadah atau shalat di Masjid Keraton yang dibangun sejak 1712 dan menjadi masjid tertua di Sulawesi Tenggara.

Tradisi Benteng Keraton Buton

tradisi benteng keraton buton

Namun, pada hari-hari penting yaitu seminggu setelah lebaran Idul Fitri terdapat tradisi yang di lakukan di seluruh benteng keraton yang di sebut Pakande-kande atau acara makan-makan di mana pengunjung atau wisatawan yang datang akan di suap dan di layani.

Saat berkunjung ke Benteng Keraton Buton, wisatawan juga dapat membeli untuk di jadikan buah tangan atau oleh-oleh khas Buton seperti kain tenun buton, jambu mete, serta baju khas buton yang di buat oleh penenun asli buton. Oleh-oleh seperti kain buton dapat di beli langsung di outlet yang terletak di Benteng Keraton Buton tepatnya pada Media Center Benteng Keraton Buton.

Oleh-oleh yang di jual pada outlet tersebut tidak di pesan secara online dan hanya dapat di temukan dan di beli langsung di toko. Sehingga wisatawan yang datang berkunjung tidak perlu bingung untuk mencari toko oleh-oleh yang jauh dari benteng.

Jarak 

Jarak yang dapat di tempuh oleh wisatawan dari pusat kota sekitar 10 menit dan akses yang dilalui sudah memadai dan dapat di tempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat sehingga wisatawan merasa aman dan nyaman tanpa perlu memikirkan akses maupun transportasi yang di gunakan menuju benteng.

Wisatawan yang berkunjung dari luar kota maupun yang hanya berlibur dapat juga menginap di Hotel Galaxy Inn yang berada dekat dengan lokasi wisata. Jarak yang dapat kalian lalui menuju Hotel sekitar 4 menit dengan jarak 1,7 km.

Hotel Galaxy Inn memiliki 38 kamar dengan fasilitas parkir gratis, wifi gratis, teras, antar-jemput bandara, kamar kedap suara, teras, binatu, dry cleaning, bar makanan ringan, penitipan bagasi, penyewaan mobil, mesin penjuan makanan dan minuman, serta fasilitas lainnya. Harga yang di tawarkan mulai dari Rp500.000/night. Dengan begitu wisatawan pun merasa nyaman ketika menginap.

Keunikan Benteng Keraton Buton

keunikan Benteng keraton buton

Keunikan yang terdapat di benteng tersebut yaitu memiliki meriam bekas penjajahan, memiliki masjid tertua yang di bangun pada tahun 1712, terdapat makam-makam sultan Buton yang pernah menjadi pemimpin dan merupakan orang-orang penting di Pulau tersebut sehingga menjadi daya tarik tersendiri,  karena sejarah yang ada pada Benteng Keraton Buton menjadi ciri khas tersendiri dan berbeda dengan benteng lainnya.

Selain itu, keunikan pada bangunannya yang di percaya hanya terbuat dari batu kapur tanpa adanya campuran. Serta merupakan benteng terluas di dunia sehingga hal tersebut sangat menarik wisatawan untuk berkunjung dan mengetahui sejarah-sejarah pada Benteng Keraton Buton.

Pada masa pandemi selama 2 tahun terakhir kunjungan ke lokasi wisata ini mengalami penurunan yang cukup drastis. Namun, setelah pandemic berakhir wisatawan dari daerah lain mulai berkunjung. Tetapi tidak ada hal khusus yang di lakukan karena di lihat bahwa tempat ini merupakan destinasi wisata yang outdoor dan luas sehingga tidak di lakukan kebijakan atau tindakan khusus. Namun, selalu memastikan dan memberi himbauan mengenai penggunaan masker.

Penutup

Saran dari saya, yaitu harus mematuhi protokol sesuai yang di tetapkan oleh pemerintah dan menghindari hal-hal yang dapat membuat pengunjung tidak aman saat berkunjung ke tempat ini. Sekian pembahasan dari Benteng Keraton Buton, semoga dapat memberikan wawasan tambahan dan manfaat bagi semua.

Terima Kasih

Tinggalkan komentar