Apa Itu AUKUS? Inilah Pengertiannya!

Seperti yang kita ketahui, China memiliki power dan eksisensi yang kuat dalam sektor perdagangan dan ekonomi. Tidak heran jika negara tersebut dapat memonopoli pasar dagang di seluruh dunia. Sektor pasar yang di monopoli juga berbagai macam, seperti teknologi, transportasi, alat rumah tangga, dan lain sebagainya. Lalu, Apa itu AUKUS? simak selengkapnya.

Selain itu, dalam segi kemiliteraan China juga memiliki image yang sangat baik dari berbagai negara, terlebih lagi terdapat hal yang paling ditakuti oleh negara adikuasa lainnya yaitu ketika China berhasil melebarkan sayapnya dalam segi ideologi. Hal inilah yang menjadikan negara kompetitor lainnya merasa sangat tersaingi dan dianggap sebagai ancaman kepentingan nasional.

Maka dari itu, munculah upaya integrasi dari berbagai negara untuk setidaknya meminimalisir ancaman tersebut, seperti salah satu contohnya adalah pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat atau yang biasa disebut dengan AUKUS.

Apa Itu AUKUS?

Kerja sama AUKUS tersebut adalah suatu pakta pertahanan yang mencakup regional khususnya di wilayah Asia Pasifik. AUKUS memiliki kepanjangan yaitu Australia, United Kingdom and United States of America. Adanya kerja sama trilateral ini tidak lain adalah sebagai upaya dalam membentengi segala macam bentuk ancaman dan pengaruh dari China, khususnya pada sektor pertumbuhan kekuatan militer.

AUKUS di sahkan pada 15 September 2021 setelah adanya diskusi dan pertemuan penting terkait kemiliteran antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. AUKUS menjadi langkah awal dan program yang cukup penting antara Inggris dan Amerika Serikat dalam kolaborasi teknologi bersama Australia, khususnya berkaitan dengan teknologi kapal selam bertenaga nuklir yang di nilai cukup sensitif.

Dalam hal ini Amerika Serikat dan Inggris akan memberikan support kepada Australia untuk menciptakan sekurang-kurangnya delapan kapal selam bertenaga nuklir. kerja sama ini memiliki fokus yang mana memunculkan program integrasi teknis antara Amerika Serikat dan Inggris dalam usaha pembangunan kapal selam bertenaga nuklir yang akan di gunakan oleh angkatan laut Australia.

Maka dari itu, Australia akan menjadi negara ketujuh di dunia yang akan mengoperasikan salah satu raksasa armada militer yaitu kapal selam bertenaga nuklir.

Kapasitas AUKUS

Dengan adanya teknologi modern yang akan di berikan kepada Australia tersebut cepat atau lambat akan memunculkan fasilitas-fasilitas armada militer yang cukup canggih seperti hadirnya kapal selam bertenaga nuklir yang memiliki laju lebih cepat dan lebih sulit di deteksi oleh radar musuh di banding armada kapal selam pada umumnya.

Bahkan, kabarnya kapal selam bertenaga nuklir ini dapat menyelam selama berbulan-bulan di bawah air dan dapat menembakkan peluru dengan jarak yang sangat jauh. Selain itu, program AUKUS akan berfokus pada transfer teknologi dan informasi serta peningkatan kualitas kemiliteran seperti kecerdasan buatan, teknologi kuantum, dan skill bawah laut.

Meski demikian, pihak Australia menegaskan bahwa mereka tidak akan pernah memiliki niatan untuk menjebak atau mencelakai pihak lain seperti memasang hulu ledak nuklir di lautan. Namun, bagaimanapun juga kapal selam memiliki kemampuan militer yang luar biasa, terlebih lagi konteks ini adalah kapal selam bertenaga nuklir, sehingga menimbulkan kekhawatiran terkait problematik pertahanan dan keamanan di kawasan.

Respon Indonesia Terhadap Eksistensi (Australia, United Kingdom, and United States of America)

Adanya kerja sama AUKUS menciptakan sebuah dilematik baru bagi negara di kawasan, hal inilah yang menjadi fundamental baru terkait sengketa keamanan dan pertahanan di kawasan. Banyak negara kawasan yang khawatir atas kehadiran kerja sama tiga negara tersebut, karena pada dasarnya bahwa kerja sama ini dapat memanaskan aktivitas kemiliteran “perlombaan senjata” yang pernah terjadi ketika perang dingin 70 tahun yang lalu.

Begitu juga dengan Indonesia, NKRI menegaskan bahwa tidak akan pernah setuju dengan kehadiran kerja sama AUKUS di kawasan yang memungkinkan menjadi bibit baru dalam perlombaan senjata, sehingga hal ini dapat membahayakan negara-negara di kawasan. Indonesia menganggap hadirnya AUKUS dapat meningkatkan resiko konflik di wilayah Indo Pasifik.

Seperti yang kita ketahui bahwa Indo Pasifik adalah wilayah yang kaya akan konflik dan sangat sensitif, khususnya di wilayah Laut China Selatan yang mana sampai saat ini masih menimbulkan sengketa regional, sehingga Indonesia khawatir akan terjadi aksi provokasi kekuatan yang melibatkan dua aliansi besar (sayap kanan dan sayap kiri).

Respon Aliansi China Terhadap AUKUS?

Di sisi lain, beberapa negara di Asia Tenggara menerima dengan baik hadirnya kerja sama AUKUS di kawasan, mereka menganggap program ini dapat menjadi fungsi balance of power terhadap kekuatan militer di kawasan, mengingat peran China yang sudah mendominasi dan terlalu memonopoli.

Negara oposisi China menganggap kapasitas AUKUS dapat menjadi suatu distribusi kekuasaan yang akan menyeimbangkan kekuatan di kawasan, sehingga hal tersebut dapat memberikan doktrin kepada China agar lebih mematuhi hukum internasional dan regional yang ada. Namun, secara keseluruhan tetap kembali pada faktor kepentingan yang mendasari prinsip utama terkait pro dan kontra dari masing-masing kekuatan aliansi di antara pihak-pihak yang terkait.

Tinggalkan komentar